Halo wikiters! Iseng-iseng nyari film yang karakter utamanya adalah Akuntan aku berlabuh pada film yang kisahnya akuntansi banget: The Accountant 2016.
Bagaimana jalan cerita filmya tentu aku (sebagai penggemar film) gak akan memberikan spoiler kepada wikiters, hehe tapi di artikel ini aku akan mengajak wikiters untuk menggali aspek-aspek akuntansi keperilakuan dalam film The Accountant.
Sebelum menggalinya, apakah wikiters sudah tau apa itu akuntansi keperilakuan? Yuk kita diskusikan!
Bagi sebagian wikiters mungkin baru pertama kali mendengar akuntansi keperilakuan ya! Hal itu maklum karena mata kuliah akuntansi keperilakuan di Indonesia pada umumnya diajarkan dalam jenjang master, sedangkan pada jenjang sarjana biasanya belum mendapatkan mata kuliah itu, walaupun sebagian kampus sudah ada yang mengajarkannya.
Akuntansi keperilakuan merupakan aplikasi keperilakuan ke kontek Akuntansi (Belkaoui, 1989), yang tujuannya adalah untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia pada semua kontek akuntansi yang memungkinkan. Studi akuntansi keperilakuan berkaitan dengan perilaku akuntan maupun non-akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi atau laporan akuntansi.
Akuntansi keperilakuan merupakan pendekatan dalam akuntansi yang mengaplikasi aspek keperilakuan baik dalam akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, pengauditan dan bidang akuntansi lainnya (Wahyuni dan Hartono, 2019:5). Lingkupnya dapat dilihat dari isu penelitian berdasarkan aliran, yaitu sebagai berikut.
- Pengendalian manajerial
- Pemrosesan informasi akuntansi
- Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
- Pengauditan
- Sosiologi Organisasional
- Lain-lain: isu etika, budaya, metodologi dan jalur karir akuntan.
Akuntansi keperilakuan mengaplikasikan teori dan metodologi dari ilmu perilaku (behavioral science) untuk mempelajari hubungan antara informasi dan proses akuntansi dengan perilaku manusia (termasuk perilaku organisasi).
Dalam film itu, diceritakan seorang akuntan forensik bernama Christian Wolff (diperankan Ben Affleck) yang memiliki autisme, yaitu syndrom asperger. Autisme yang Ia miliki membuatnya memiliki kemampuan matematika di atas rata-rata sehingga ia sangat diminati berbagai organisasi untuk mengaudit keuangan mereka, bahkan berbagai organisasi kriminal berbahaya.
Christian terlibat dalam berbagai aktivitas ilegal dan dikejar oleh seorang agen khusus Ray King (diperankan oleh J.K. Simmons) yang mencurigai aktivitasnya sejak awal. Christian kemudian dipekerjakan oleh seorang akuntan junior Dana Cummings (diperankan oleh Anna Kendrick) untuk mengaudit sebuah perusahaan teknologi dan menemukan kecurangan keuangan yang signifikan
Bagaimana kisah lanjutannya? Tentu wikiters harus nonton sendiri ya! hehe,
Lalu bagaimana aspek akuntansi keperilakuan dalam film tersebut?
Kalau diamati, perilaku (behavior) dan proses berpikir (reasoning) Christian mempengaruhi praktik akuntansinya. Berikut ini penjelasannya.
- Proses pengambilan keputusan
Fim ini memberikan perspektif yang menarik tentang aspek perilaku akuntansi dan pengambilan keputusan keuangan.
Dalam proses pengambilan keputusan keuangannya, Christian menggunakan pendekatan yang sangat sistematis dan rasional. Dia mengumpulkan data keuangan dari berbagai sumber, kemudian menganalisisnya dengan cermat untuk menentukan bagaimana keuangan perusahaan atau individu yang dia audit seharusnya diatur.
Namun, Christian juga menggunakan metode yang tidak konvensional dalam pengambilan keputusan keuangannya, seperti menggunakan senapan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah bisnis. Dia juga terlibat dalam kegiatan ilegal yang mempertaruhkan nyawanya, seperti melakukan penipuan dan perampokan.
2. Obsessive compulsiveness
Christian menunjukkan perilaku gangguan mental obsesif-kompulsif atau sering dikenal dengan obsessive-compulsive disorder (OCD). Misalnya dalam adegan ketika Ia makan, Ia sering merapikan makanan dan peralatan makannya secara berulang-ulang, Ia tidak akan makan kecuali semuanya sudah rapi. Selain itu, ketika Ia sering menghitung benda-benda di sekitarnya secara berulang-ulang meskipun itu tidak perlu dihitung.
Perilaku seperti itu tentu berpengaruh terhadap perilaku akuntansinya gais, kok bisa? Iya, soalnya akuntan yang memiliki OCD cenderung terobsesi sama detail dan ketelitian. Emang sih, detail dan ketelitian akan sangat membantu seorang akuntan, karena kuntansi berkaitan dengan pengelolaan informasi keuangan suatu entitas yang membutuhkan detail dan ketelitian tinggi untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang dihasilkan akurat, handal, dan dapat dipercaya. Namun OCD membuat detail dan ketelitiannya jadi berlebihan sehingga bisa menghambat produktivitas.
3. Kemampuan Analisis dan Penyelesaian Masalah
Christian memiliki kemampuan analisis yang luar biasa dalam memecahkan masalah keuangan yang kompleks. Dia dapat mengidentifikasi masalah keuangan dan menemukan solusi yang tepat dan efektif. Christian memiliki kemampuan m
4. Ketelitian dan Akurasi
Sebagai seorang akuntan forensik, Christian memperlihatkan tingkat ketelitian dan akurasi yang sangat tinggi dalam pekerjaannya. Dia sangat detail dalam mengumpulkan dan menganalisis data keuangan, serta melakukan audit untuk menemukan ketidaksesuaian dan kesalahan sistematis dan analitis yang tinggi, dan cenderung mempertimbangkan setiap detail dengan sangat teliti. Hal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan Christian karena ia mungkin cenderung memperhatikan setiap faktor yang terlibat dan mengambil keputusan berdasarkan analisis data yang akurat.
4. Etika Bisnis
Dalam beberapa kasus, Christian terpaksa memutuskan antara etika dan kepentingan bisnis. Misalnya, dalam salah satu adegan di film, Christian menyadari bahwa salah satu kliennya terlibat dalam aktivitas ilegal yang membahayakan orang lain. Meskipun dia tahu bahwa melaporkan klien itu akan merugikan bisnisnya, dia tetap memilih untuk melakukannya karena dia merasa bahwa itu adalah tindakan yang benar secara moral.
Dalam film ini, Christian menghadapi dilema etika ketika dia menemukan bahwa salah satu kliennya terlibat dalam aktivitas ilegal. Christian memilih untuk melaporkan klien tersebut, meskipun itu merugikan bisnisnya. Tindakan ini menunjukkan bahwa Christian memegang teguh kode etik dan integritas profesi akuntan. Meskipun Christian terlibat dalam kegiatan ilegal seperti perampokan dan penipuan, dia tetap mengikuti aturan dan hukum yang berlaku dalam aktivitasnya sebagai akuntan forensik. Dia memastikan bahwa tindakannya tidak melanggar hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara legal.
Referensi:
- Wahyuni, S., & Hartono, J. 2019. Akuntansi Keperilakuan Pengantar. Yogyakarta: UPP STIM YKPN