Hallo wikiters! Pernah denger istilah Jurnal Korolari?
SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) yang ditetapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 menggunakan basis modifikasian kas menuju akrual (cash toward accrual). Basis akrual digunakan untuk penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas sedangkan penyajian pendapatan, belanja, dan pembiayaan menggunakan basis kas.
Aset, Kewajiban, Ekuitas merupakan unsur neraca sedangkan pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan unsur Laporan Realisasi Anggaran. Nah berati neraca disajikan menggunakan basis akrual, sedangkan Laporan Realisasi Anggaran disajikan menggunakan basis kas.
Lalu, bagaimana teknis pencatatan kedua basis ini dapat dilakukan?
Secara teknis, basis tersebut dapat dicatat menggunakan jurnal korolari. Akan tetapi di dalam SPAP tidak terdapat uraian mengenai jurnal korolari, mengapa? karena urusan jurnal menjurnal merupakan bagian dari sistem akuntansi bukan standar akuntansi ya, wikiters.
Lalu apa dan bagaimana sebenarnya jurnal korolari itu? Apakah jurnal korolari wajib digunakan? Simak penjelasannya sebagai berikut ya.
Jurnal korolari merupakan jurnal yang dibuat untuk mengakui rekening-rekening neraca yang timbul akibat transaksi rekening-rekening anggaran pendapatan belanja. Jurnal Korolari dibuat dengan mendebet aset yang bersangkutan dan mengkredit akun Ekuitas Dana Diinvestasikan dalam Kelompok Ekuitas.
Agar lebih jelas, wikiters bisa pahami contoh berikut ya.
Pada tanggal 16 Maret 2022 terjadi transaksi pembelian kendaraan senilai Rp 125.000.000 secara tunai. Perlu diingat, dikarenakan segala pengeluaran yang melibatkan kas harus disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dengan basis kas, maka atas transaksi tersebut dapat dicatat dengan cara:
Maret 16 | Belanja Kendaraan | Rp 125.000.000 |
Kas | Rp 125.000.000 |
Akun belanja kendaraan merupakan bagian dari akun nominal yang akan disajikan dalam LRA (Laporan Realisasi Anggaran), sedangkan akun kas merupakan akun riil yang akan disajikan dalam Neraca. Oleh karena itu, jika hanya jurnal seperti di atas saja yang dibuat, maka hanya akan ada akun kas yang tersaji dalam neraca.
Berdasarkan SAP, Neraca Pemerintah harus disajikan dengan basis akrual dengan kata lain neraca harus dapat merepresentasikan semua sumber daya yang dimiliki tidak hanya kas saja. Sebagai solusinya dibutuhkan jurnal korolari sebagai penerapan basis cash toward accrual.
Jadi, jurnal korolari yang dicatat:
Maret 16 | Kendaraan | Rp 125.000.000 |
Ekuitas dana yang diinvestasikan dalam aset tetap | Rp 125.000.000 |
Dengan adanya pencatatan pada jurnal korolari, transaksi belanja kendaraan telah sesuai dengan basis kas dan disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran. Sedangkan, neraca telah merepresentasikan semua sumber daya yang dimiliki sesuai dengan akun yang disajikan dalam neraca, tidak hanya terdapat kas dan ekuitas dana tetapi juga asest tetap seperti kendaraan.