Halo wikiters, kamu lagi mencari topik penelitian skripsi atau tesis di bidang akuntansi manajemen? Atau sekadar pengen update pengetahuanmu tentang akuntansi manajemen?
Kalau iya, yuk intip 7 tren penelitian akuntansi manajemen berikut ini!
Penelitian di bidang akuntansi manajemen termasuk penelitian yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Sebagai mahasiswa magister sains akuntansi, konsentrasi akuntansi manajemen (akmen), aku tertarik untuk mengetahui apa dan bagaimana sih tren penelitian akmen saat ini. Apa saja topik yang lagi hot?
Berikut ini 7 tren penelitian akuntansi manajemen menurut Gary Cokins (2016).
Eitss, tapi…. sebelum aku spill 7 tren penelitiannya, kita pahami dulu yuk kenapa sih suatu konsep, teori atau teknik disebut lagi “trending“? dan apa manfaat memahami tren penelitian?
Suatu konsep, teori atau teknik akuntansi manajemen disebut trending jika konsep, teori atau teknik tersebut mengandung unsur inovasi, memiliki dukungan empiris, applicable atau relevan dengan dunia praktik, dan memiliki potensi untuk dikembangkan.
Mengetahui tren penelitian sangatlah penting bagi akademisi, praktisi maupun peneliti. Setidaknya 4 manfaat ini akan kita dapat jika mengikuti tren penelitian di bidang akmen.
1. Memahami isu-isu terkini
Akuntansi manajemen termasuk bidang keilmuan yang dinamis loh! Para akademisi, praktisi dan peneliti selalu mengembangkan konsep, teori atau teknik akmen agar sesuai dengan kebutuhan industri dan mengikuti zaman yang terus berubah terutama perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Dengan memahami tren penelitian akmen saat ini, kita bisa mengetahui apa saja konsep, teori dan teknik akmen yang lagi trending.
Apakah konsep, teori dan teknik tersebut hanya trending di negara maju saja? Apakah hanya di perusahaan multinasional? Bagaimana dengan negara berkembang seperti Indonesia? Apakah kita akan menjadi early adopter inovasi tersebut? Apakah inovasi tersebut akan mendisrupsi kebiasaan profesi kita? Dengan memahami isu-isu terkini, kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam itu, wikiters.
Memahami isu-isu terkini di bidang akmen akan sangat berguna bagi kita untuk mengambil keputusan. Misalnya untuk memutuskan apakah kita akan melakukan penelitian pada topik tertentu, apaka kita akan mengimplementasi teknik akmen yang baru untuk perusahaan kita dan keputusan-keputusan lainnya.
2. Bisa mengidentifikasi research gap
Kesenjangan penelitian atau research gap merujuk kepada kurangnya penelitian yang memadai pada topik tertentu dalam literatur tertentu. Ada tiga jenis research gap, wikiters… yaitu gap teoritis, gap empiris dan gap metodologi.
Dengan mengetahui tren penelitian, kita bisa mengidentifikasi dan menindaklanjuti research gap yang kemudian research gap tersebut bisa kita jadikan penalaran untuk menjawab pertanyaan mengapa kita melakukan suatu penelitian.
3. Meningkatkan kualitas penelitian
Gap teoritis, gap empiris dan gap metodologi yang telah diidentifikasi dapat meningkatkan kualitas penelitian kita loh karena penelitian yang mengisi gap penelitian berarti telah memberikan novelty untuk perkembangan ilmu pengetahuan sehingga hasilnya lebih bermanfaat bagi akademisi, praktisi dan pembuat peraturan (standar setter).
So, berikut ini 7 tren teratas penelitian akmen menurut Gary Cokins (2016):
- Ekspansi dari Analisis Profitabilitas Produk ke Analisis Profitabilitas Channel dan Pelanggan
- Peran Akuntansi Manajemen yang Semakin Luas Dalam Manajemen Kinerja Perusahaan (EPM)
- Pergeseran dari Akuntansi Tradisional ke Akuntansi Prediktif
- Penggunaan Business Analytics dalam Metode EPM
- Metode-Metode Akuntansi Manajemen yang Koeksis
- Pengelolaan Teknologi Informasi dan Layanan Bersama
- Perlunya Keterampilan dan Kompetensi Manajemen Biaya Perilaku yang Lebih Baik
Kita kenalan satu per satu yuk, wikiters! 🙂
(1) Ekspansi dari Analisis Profitabilitas Produk ke Analisis Profitabilitas Channel dan Pelanggan
Jadi ceritanya, dulu para akuntan tertarik untuk menganalisis profitabilitas produk saja. Misalnya, berapakah profitabilitas produk X? Produk Y dst. Namun saat ini ketertarikan tersebut telah bergeser ke analisis profitabilitas channel dan profitabilitas pelanggan.
Saat ini akuntansi manajemen harus membantu fungsi penjualan dan pemasaran yang salah satunya melalui metode Analisis Profitabilitas Pelanggan dan Channel Distribusi. Perusahaan perlu mengetahui jenis pelanggan yang terbaik, pelanggan mana yang harus dipertahankan, ditumbuhkan dan diakuisisi – dan pelanggan mana yang tidak perlu dipertahankan.
Agar tetap kompetitif, perusahaan harus menentukan cara mempertahankan pelanggan lebih lama, menumbuhkan mereka menjadi pelanggan yang lebih besar, membuat mereka lebih menguntungkan, melayani mereka dengan lebih efisien, dan mengakuisisi pelanggan yang lebih menguntungkan.
Nah, akuntansi manajemen saat ini terus mengembangkan perannya ke area penjualan dan pemasaran. Akuntansi manajemen harus bisa menyediakan informasi yang relevan dan akuntabel untuk mendukung pengambilan keputusan terkait pengelolaan pelanggan.
Apa itu analisis profitabilitas pelanggan dan analisis profitabilitas channel?
Analisis Profitabilitas Pelanggan adalah metode untuk melihat berbagai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan untuk melayani pelanggan tertentu. Metode ini berfokus pada analisis laba per pelanggan daripada laba per produk (corporatefinanceinstitute.com).
Biaya dan pendapatan tidak hanya didorong oleh produk saja tetapi juga oleh saluran distribusi yang dipilih oleh perusahaan. Profitabilitas masing-masing channel distribusi berbeda-beda karena biaya atau volume penjualan yang berbeda. Maka perusahaan harus memilih saluran yang tepat dan harus memahami profitabilitas masing-masing channel distribusi yang dipilih. Nah, analisis profitabilitas channel inilah yang digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas masing-masing channel distribusi yang digunakan oleh perusahaan.
(2) Peran Akuntansi Manajemen yang Semakin Luas dalam Manajemen Kinerja Perusahaan (EPM)
Kamu sudah pernah denger strategy map? Balanced scorecard, driver-based budgeting, lean management, atau customer relationship management? Bagaimana dengan ukuran-ukuran kinerja (performance measures)? Nah semua metode tersebut kalau diintegrasikan menjadi satu, kita sebut sebagai manajemen kinerja perusahaan atau Enterprise Performance Management (EPM).
Inti dari tren kedua ini adalah integrasi, wikiters.
Metode-metode yang ada dalam EPM tersebut ternyata saling terkoneksi satu sama lain. Misalnya koneksi antara strategy map dan balanced scorecard, koneksi tersebut menjadi tren penelitian saat ini.
Kalau temen-temen baca buku Management Accounting-nya Kaplan dan Young, Chapter dua menjelaskan bagaimana menggunakan strategy map dalam implementasi balanced scorecard. Cukup banyak penelitian yang menginvestigasi implementasi strategy map-balanced scorecard seperti Bo et al. (2017) dan Rotaru et al. (2020). Pertanyaan-pertanyaan penelitian tentang strategy map–balanced scorecard seperti “apakah implementasi balanced scorecard harus dibarengi dengan strategy map?” atau “apakah implementasi strategy map-balanced scorecard berkontribusi signifikan terhadap profitabilitas perusahaan?”.
(3) Pergeseran Dari Akuntansi Tradisional ke Akuntansi Prediktif
Dulu, kita nih, para akuntan, hanya fokus dan tertarik pada proses mengukur, menganalisis dan melaporkan apa yang terjadi di masa lalu. Namun kini sudah berubah, kini kita sangat tertarik pada masa depan; mengukur, menganalisis dan memprediksi masa depan. Siapa pun itu, manajer, investor, gubernur, pengusahaa, siapa saja termasuk kita sebagai individu, kita sangat tertarik bahkan terobsesi untuk bisa memprediksi masa depan melalui teknik-teknik yang canggih.
Manajer membutuhkan laporan dari akuntan manajemen untuk mengambil keputusan bisnis. Akuntan manajemen berarti berfungsi untuk menyediakan informasi kepada manajer atau para pengambil keputusan dalam perusahaan. Coba kita lihat definisi tugas akuntan manajemen dari IMA.
“Akuntansi manajemen adalah profesi yang melibatkan bermitra dalam pengambilan keputusan manajemen, merancang perencanaan dan sistem manajemen kinerja, dan menyediakan keahlian dalam pelaporan dan pengendalian keuangan untuk membantu manajemen dalam perumusan dan implementasi strategi organisasi.” Institute of Management Accountants (IMA) (2008, hlm. 1)
Definisi ini merupakan definisi terbaru dari akuntansi manajemen yang mencerminkan peran barunya dalam formulasi strategi perusahaan. Sedangkan definisi sebelumnya tidak mencerminkan perannya dalam formulasi strategi.
Nah inti dari tren nomor 3 ini yaitu adanya transisi fungsi akuntansi manajemen yang mulanya hanya “melaporkan biaya dan laba” menjadi “mendukung keputusan strategis dan analisis yang berdampak pada masa depan”.
(4) Penggunaan Business Analytics dalam Metode EPM
Kita sering mencari hot topics dalam akuntansi untuk menentukan kita ingin menginvestigasi fenomena apa dan mengisi gap penelitian apa. Nah saat ini, business analytics dan big data adalah hot topics, wikiters.
Apa itu business analytics dan big data? Mengapa mereka jadi hot topics?
Business analytics merujuk pada proses yang ekstensif dalam penggunaan data, analisis statistikal dan kuantitatif, model eksplanatori dan dan prediktif, dan manajemen bisnis berbasis fakta untuk membuat keputusan dan merumuskan tindakan (Davenport & Harris, 2017:35)
Semua industri besar seperti keuangan, perawatan kesehatan, manufaktur, ritel, rantai pasokan, logistik, dan utilitas telah mulai menggunakan teknik analitik canggih dan berpotensi terdisrupsi oleh aplikasi yang didasarkan pada machine learning (ML) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) (Dwivedi et al., 2021).
Sedangkan Big data adalah:
istilah yang menggambarkan volume data yang besar dan sulit dikelola – baik terstruktur maupun tidak terstruktur – yang membanjiri bisnis sehari-hari. Namun, bukan hanya jenis atau jumlah data yang penting, namun apa yang dilakukan organisasi dengan data tersebutlah yang penting. Big data dapat dianalisis untuk mendapatkan wawasan yang dapat meningkatkan keputusan dan memberikan kepercayaan diri untuk membuat langkah bisnis yang strategis (sas.com)
Ada banyak contoh bagaimana business analytics atau data analytics dapat mendukung fungsi akuntansi manajemen dengan lebih baik dibandingkan dengan teknik sebelumnya yang lebih sederhana dan primitif. Misalnya penggunaan data anlytics di perusahaan Netflix, Inc. Netflix menggunakan business danalytics dan big data dalam dua hal, yaitu untuk memahami perilaku pelanggan dan pola pembelian pelanggan.
Inti dari tren ke empat ini adalah penggunaan business analytics atau data analytics dan big data dalam fungsi akuntansi manajemen, wikiters.
(5) Metode Akuntansi Manajemen Yang Koeksis
Saat ini ada beragam metode costing yang “co-existing” atau koeksis. Koeksis artinya metode-metode itu ada dan muncul di waktu yang bersamaan. Misalnya, metode costing yang koeksis adalah antara lean accounting vs activity-based costing (ABC). Perdebatan muncul di antara para peneliti, metode costing mana sih yang paling sesuai? Lean accounting atau ABC?
Jika kamu ingin meneliti kedua metode yang koeksis ini, kamu bisa menginvestigasi efektifitas dan efisiensi masing-masing metode dan mengevaluasinya pada berbagai konteks industri yang berbeda-beda, wikiters.
(6) Pengelolaan Teknologi Informasi dan Layanan Bersama
Hot topics berikutnya mengenai pengelolaan teknologi informasi sebagai “layanan bersama”.
Layanan bersama mengacu kepada kondisi ketika suatu departemen memberikan layanan untuk departemen-departemen lain. Sebagai contoh, departemen teknologi informasi yang menyediakan layanan teknologi informasi untuk seluruh departemen yang ada dalam suatu perusahaan.
Penggunaan layanan bersama memang terlihat lebih efisien dan hemat ya, namun hal tersebut perlu dikaji lebih lanjut karena ada aspek yang masih diperdebatkan.
Aspek yang masih diperdebatkan adalah terkait aspek perilaku pengguna layanan bersama. Sifat manusia saat diberikan layanan yang gratis, konsumsi mereka menjadi tidak terkontrol sehingga pengeluaran untuk layanan bersama menjadi sangat membengkak. Misalnya, ketika departemen pemasaran menggunakan layanan Teknologi Informasi yang disediakan oleh departemen TI.
Ketika layanan tersebut diberikan secara gratis ke departemen pemasaran, pengguna di departemen itu cenderung menggunakan layanan bersama tersebut secara tidak terkontrol dan “boros”. Sehingga perusahaan perlu memutuskan kebijakan penggunaan layanan bersama ini, apakah diberikan secara gratis oleh departemen teknologi informasi atau tidak gratis alias menerapkan harga transfer (transfer price).
Inti dari tren ke enam ini adalah mengenai pertanyaan bagaimana pengelolaan yang paling efektif dan efisien dari layanan bersama yang ada di perusahaan.
(7) Perlunya Keterampilan dan Kompetensi Manajemen Biaya Perilaku yang Lebih Baik
Tren ke tujuh menekankan pada butuhnya keterampilan dan kompensi yang lebih mumpuni untuk melakukan manajemen perilaku biaya.
Dulu, ketika seorang manajer ingin menerapkan metode manajemen perilaku biaya tertentu, ia sering menghadapi tantangan teknis, misalnya tantangan teknologi yang kurang mumpuni atau kekurangan sumber daya fisik untuk mengimplementasikan suatu metode.
Namun, saat ini tantangannya lebih luas lagi wikiters, yaitu tantangan sosial, keperilakuan dan kebudayaan. Sehingg para manajer dan atau akuntan manajemen harus menguasai disiplin ilmu lainnya untuk menghadapi tantangan sosial, keperilakuan dan kebudayaan. Disiplin ilmu yang perlu dikuasai seperti ilmu sosiologi, psikologi dan komunikasi.
Jadi, itulah ke tujuh top tren penelitian akuntansi manajemen yang coba aku ulas.
Kalau wikiters lebih tertarik ke tren yang nomor berapa nih? Kalau aku sih tertarik banget untuk meneliti data analytics dan big data. Kalau wikiters? Tulis di komentar ya!
Have a nice day!